Jawa Pos, 19 Juni 2008 - PDPI Jatim, 20/06/08
http://www.klikdokter.com/article/detail/91
Penyakit yang dulu dialami orang berusia lanjut belakangan mengintai orang muda. Penyakit jantung koroner (PJK) atau yang lebih dikenal sebagai serangan jantung, misalnya. Mereka yang masih berusia 20 tahun pun bisa saja terserang penyakit tersebut. Terutama, orang yang sejak kecil kelebihan berat badan ditambah pola hidup yang tidak baik.
Menurut dr Dyana Sarvasti SpJP, seseorang dikatakan overweight bila body mass index (BMI) lebih dari 25. ''Seseorang dikatakan obesitas bila BMI melebihi 30,'' ujar spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Husada Utama Surabaya itu.
Anak obesitas, kata dia, mungkin berkaitan dengan faktor genetik. Namun, bisa juga disebabkan faktor lingkungan serta hormonal. Beberapa contoh faktor lingkungan, anak sering mengonsumsi junk food serta jarang berolahraga. ''Faktor hormonal bisa jadi kekurangan hormon gondok dan pertumbuhan (growth hormone),'' katanya.
Lemak memang tetap dibutuhkan tubuh, terutama pada anak-anak. Lemak tersebut berfungsi membuat beberapa hormon. Misalnya, hormon pertumbuhan atau seksual. ''Namun, hanya lemak baik berjenis HDL yang diperlukan,'' tegasnya.
Bukan hanya anak obesitas yang bisa mengalami PJK. Mereka yang menderita penyakit Kawasaki pun berpeluang menderita PJK. Sebab, penyakit Kawasaki menyerang pembuluh darah arteri koroner. ''Kalau penyakit Kawasaki segera ditangani, sangat mungkin anak tidak akan mengalami komplikasi PJK,'' ungkapnya.
Khusus obesitas akan memicu perlekatan lemak di pembuluh darah koroner. Di pembuluh darah, lemak tersebut berupa fatty streak (goresan lemak). Jika kurang berolahraga serta semakin banyak mengonsumsi makanan lemak, jumlah fatty streak akan semakin banyak.
Dia menjelaskan, pada orang dengan berat badan berlebih, jumlah sel lemaknya lebih banyak. Sel lemak tersebut akan mensekresi atau menghasilkan beberapa zat. Misalnya, Leptin, IL6, dan TNF alfa.
Zat-zat tersebut mengakibatkan resistansi insulin. Padahal, insulin berperan mengolah gula. Jika berlangsung lama, risikonya, kadar kolesterol naik, hipertensi, darah mudah menggumpal (protrombotik state), serta diabetes mellitus. ''Beberapa hal tersebut bisa menyebabkan terjadinya PJK,'' kata ibu dua anak tersebut.
Bukan hanya itu. Kondisi akan semakin buruk bila menerapkan pola hidup tidak sehat. ''Tinggal menunggu kapan terjadi PJK. Bisa pada usia 20, 30, atau 50 tahun. Bergantung faktor risiko masing-masing anak,'' tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar